Cerita fabel
TOBI DAN ISTANA PERI
Disebuah rumah yang sangat
sederhana tepat didepan tempat pembuangan sampah hiduplah seekor anak tikus yang
bernama tobi, dia tinggal bersama ibunya yang sangat dia sayangi. Tobi memiliki
penglihatan yang kurang baik sehingga dia tak dapat melihat dengan jelas,
sehingga ibu tobi selalu berpesan kepada tobi agar ia hanya boleh bermain
dihalaman rumah saja. Sehari-hari tobi hanya membantu ibunya membersihkan
rumah, memasak dan mengangkat kayu. Setiap sore hari tobi akan keluar kehalaman
rumahnya untuk melihat istana perinya yang tak lain istana itu adalah tumpukan
sampah yang kotor dan dipenuhi oleh lalat yang beterbangan kesana kemari yang
berada tepat didepan rumahnya namun
karena mata tobi yang rabun sehingga dia mengira tumpukan sampah itu adalah
istana yang sangat indah layaknya istana peri dan lalat-lalat yang mengelilingi
sampah itu adalah peri-peri penghuni istana tersebut.
Pada
suatu hari ketika tobi sedang asyik memandangi istana perinya datanglah seekor
tikus tua yang bernama tuan coki. Tuan coki adalah penjual kacamata, melihat
tobi yang sedang melamun sendirian tuan coki menghampiri tobi dan menawarkan
kacamata miliknya secara gratis kepada tobi agar tobi dapat melihat dunia
dengan jelas tobi pun sangat bahagia mendapatkan kacamata tersebut dan langsung
memakainya, namun ketika tobi menggunakan kacamata tersebut istana perinya
menghilang yang dia lihat saat ini hanyalah tumpukan sampah yang menjijikkan
sehingga ia sangat sedih namun tuan coki berusaha menghiburnya dan berkata “pergilah
nak lihatlah dunia yang luas ini, yang lebih indah dibandingkan istana perimu
itu” tobi pun mendengar kata-kata tuan coki dan tak mengingat lagi pesan ibunya
dia seakan tersihir oleh kata-kata tuan coki.
Ketika tobi
sedang asyik berjalan-jalan ia tidak sadar bahwa ia telah meninggalkan rumahnya
dan berjalan terus menjauh dari rumahnya dan ketika hari mulai gelap tobi
bermaksud ingin pulang namun dia tersesat dan tak tahu jalan pulang kerumahnya
dia tiba-tiba menyesal karena telah melanggar perintah ibunya. Sementara itu
ibu tobi dirumah sangat khawatir karena tobi sampai saat ini belum pulang juga
ibunya pun mulai mencari disekitar rumah namun tidak menemukan tobi.
Ketika tobi
berjalan mencari jalan pulang ia tergelincir kedalam sungai yang arusnya sangat
deras, ia pun tak sadarkan diri dan kacamatanya rusak dan terlepas. Setelah terseret
begitu jauh ia tersangkut oleh ranting pohon dan ketika ia mendengar suara ibunya
yang memanggil-manggil namanya ia lalu sadarkan diri dan berlari bertemu ibunya
mereke berduapun berpelukan dan kembali pulang kerumah. Setelah sampai didepan
rumah tobi sangat bahagia karena istana perinya sudah kembali dan ia berjanji
kepada ibunya tidak akan melanggar perintah ibunya lagi, tobi pun hidup bahagia
bersama ibunya. J
SEKIAN
Tidak ada komentar:
Posting Komentar